MENGENAL SISTEM SARAF PADA MANUSIA

Visiuniversal---Warga belajar dan siswa sekalian Salah satu hal yang membedakan antara makhluk  hidup dengan benda tak hidup, ialah kepekaan dalam menanggapi perubahan lingkungan. Makhluk hidup mampu beraksi secara aktif terhadap perubahan-perubahan tertentu di alam sekitar. Perubahan lingkungan ini berguna sebagai stimulus (rangsangan) yang memicu adanya respon (tanggapan). Respons ini biasanya dalam bentuk gerakan.


Dari modul sebelumnya kita sudah mengetahui, gerak terjadi karena tubuh kita mempunyai rangka sebagai alat gerak pasif dan otot alat gerak aktif. Tetapi benarkah demikian?

Kita ambil contoh orang mati, orang mati tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya padahal orang mati masih mempunyai tulang (rangka) dan otot. Jadi apa sebenarnya yang menyebabkan suatu gerakan dapat terjadi.

Suatu gerakan dapat terlaksana dengan baik jika setiap sel suatu organisme bereaksi secara selaras terhadap stimulus yang datang. Misalnya dalam hal berjalan, serabut otot tertentu harus berkonsentrasi, sementara yang lainnya mengendur. Tubuh harus memberikan bahan bakar untuk otot, paru-paru harus menyediakan oksigen tambahan dan secara bersamaan mengambil karbondioksida yang jumlahnya meningkat, mata harus melihat jalan yang akan dilalui.

Dengan perkataan lain, agar seluruh tubuh kita dapat melakukan gerakan yang selaras, maka sistem organ, jaringan dan sel memerlukan suatu bentuk komunikasi internal ini.

Pada hewan dan manusia, sistem komunikasi internal ini dikendalikan oleh dua sistem berbeda namun saling berkaitan. Salah satu diantaranya adalah sistem saraf. Sistem saraf merupakan suatu sistem yang beraksi amat cepat. Sel yang khusus yaitu neuron menghantarkan impuls dari suatu bagian tubuh ke bagian yang lainnya. Impuls ini melaksanakan komunikasi antar bagian dengan cepat dan terlokalisasi. Sistem saraf akan menjadi fokus kajian kita dalam kegiatan ini.

Sistem komunikasi yang kedua adalah sistem endoktrin. Sistem endoktrin akan melepaskan hormon dalam mekanisme aksinya. Sistem komunikasi yang kedua akan menjadi fokus kajian pada kegiatan berikutnya.

Tumbuhan berbeda dengan hewan karena tidak mempunyai sistem saraf, karena itu respon yang cdpat dalam dunia tumbuhan tertentu seperti sikejut.

Struktur dan fungsi sel saraf

Urat saraf merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel saraf yang sama bentuk dan fungsinya, seperti halnya jaringan tulang, jaringan otot dan jaringan yang lainnya.

Sel saraf disebut neuron dan terdiri dari badan sel, inti sel, dan serabut-serabut saraf. Inti terletak pada bagian sel. Serabut saraf dibedakan menjadi 2 macam yaitu dendrit dan akson (neurit).


Dendrit merupakan serabut pendek yang meneruskan impuls menuju badan sel saraf. Seandainya nerit mempunyai serabut panjang yang menghantarkan impuls dari badan sel menuju dendrit dari neuron berikutnya.

Nerit mengandung benang-benang halus yang disebut nerofibril. Nerit dengan nerofibril ini seperti sebuah kabel listrik yang fungsinya menghantarkan gelombang arus listrik.

Bila ada rangsang menyentuh ujung dendrit, maka terjadilah gelombang arus yang menjalar sampai ke ujung nerit. Gelombang arus listrik inilah yang disebut impuls. Jadi bukan rangsangannya yang menjalar tetapi impulsnya.

Serabut saraf terdiri atas neuron yang sambung-menyambung. Ujung nerit dari nouron yang satu bertemu dengan ujung dendrit dari neuron berikutnya untuk menyebarangkan impuls. Tempat bertemunya ujung nerit dengan ujung dendrit disebut sinapsis. Serabut saraf ada yang panjangnya mencapai 1 m, misalnya sebabut yang terentang dari sumsum tulang belakang sampai ke jari kaki.

Berdasarkan fungsinya sel saraf dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
  1. Saraf sensorik (sense = indera) yang membawa impuls dari panca indra dan meneruskannya ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
  2. Saraf penghubung, yang menghubungkan saraf sensorik, dengan saraf motorik atau sel saraf yang satu dengan saraf yang lain. Saraf penghubung umumnya terdapat pada sumsum tulang belakang dan otak.
  3. Saraf motorik (motor = penggerak), yang meneruskan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot atau kelenjar-kelenjar. Sel saraf motorik disebut saraf penggerak.

Bila alat indera menerima rangsang, misalnya berupa cahaya panas, bunyi, atau rabaan, maka alat indera akan mengirimkan impuls saraf, Impuls ini dibawa oleh saraf sesorik ke otak dan sumsum tulang belakang. Di dalam otak dan sumsum tulang belakang impuls diolah. Kemudian diteruskan oleh sel saraf penghubung ke saraf motorik. Selanjutnya saraf motorik membawa impuls itu ke otot dan kelenjar. Otot dan kelenjar lalu memberikan reaksi terhadap rangsang tersebut.

Gerak Refleks

Mungkin anda pernah merasakan, pada saat sedang berjalan tiba-tiba ada duri yang terinjak. Apa yang terjadi selanjutnya? Secara sepontan kita akan menarik kaku buka. Demikian pula kalau kita menyentuh api atau arus listrik. Maka anggota tubuh kita akan memberikan reaksi yang spontan. Peristiwa ini merupakan contoh gerak refleks.

Refleks adalah gerakan yang timbul secara tiba-tiba, tanpa disadari dan tanpa dapat dicegah, yang merupakan tanggapan terhadap suatu rangsang yang datang tiba-tiba. Bedanya dengan gerak biasa, kalau gerakan biasa terjadi setelah impuls sampai di otak dan otak memberi perintah melalui saraf motorik. Jadi gerakannya dapat disadari sebelumnya.

Gerakan refleks terjadi tanpa disadari lebih dulu. Setelah gerakan terjadi, baru kita menyadari apa yang terjadi, karena impuls telah sampai ke otak dan otak menterjemahkannya.

Gerak biasa   : Menyadari dulu baru ada gerakan
Gerak refleks : terjadi gerakan dulu baru menyadari

Dalam bentuk skema, kedua gerakan tersebut dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

Gerak biasa   :  rangsang -- Saraf sensorik -- otak dan sumsum tulang belakang (impuls diolah) -- saraf penghubung -- saraf motorik -- gerak.
Gerak reflek  :  Rangsang --saraf sensorik -- sumsum  tulang belakang (tanpa diolah dulu) -- saraf penghubung -- saraf motorik -- gerak.

Kegunaan utama dari gerak refleks, adalah untuk menyeleamatkan tubuh dari kerusakan yang sangat fatal. Gerak, refleks dapat pula terjadi sangat kompleks, dimana beberapa urat saraf sekaligus mendapat perintah sehingga terjadi reaksi yang beragam.

Contohnya, apabila kita secara tiba-tiba melihat bola melayang ke arah kita, bukan saja kita menangkis bola yang datang dengan tangan tetapi juga menggeser posisi tubuh bahkan melangkahkan kaku untuk lari jauh.

Sebagai latihan, coba kalian lakukan kegiatan berikut :
  1. Suruh teman anda duduk dengan posisi kaki menggantung
  2. Tutup matanya supaya tidak dapat melihat
  3. Ketoklah salah satu tempurung dengan menggunakan benda keras dan  licin supaya tidak menyebabkan luka

Selanjutnya silakan para warga belajar dan siswa baca tentang Susunan Saraf berikut ini di sini !!
 



November 01, 2016

0 comments:

Post a Comment